Minggu, 08 Januari 2017

Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir




Salah satu destinasi wisata yang dijual Kabupaten Samosir kepada wisatawan adalah Pantai Pasir Putih Parbaba di Desa Huta Bolon, Kecamatan Pangururan, Sumatera Utara.
Saat mencoba menginjakkan kaki ke lokasi yang berjarak tak sampai setengah jam perjalanan dari Pangururan, ibu kota Kabupaten Samosir, Selasa (26/4/2016) sore, tampak bentangan pantai dengan pasir yang tak lagi putih.
Sejauh mata memandang, bukit menjulang yang berdiri kukuh seakan menindih Danau Toba yang tenang. Desiran air danau yang berlari ke garis pantai, membentur tumpukan pasir menyambut rasa penasaran dengan lokasi wisata yang sering disebut-sebut orang jika berkunjung ke Samosir.
Pengunjung di hari biasa tak ramai. Hanya ada beberapa sepertinya turis lokal sedang menceburkan diri di tepian pantai sambil sesekali berfoto. Beberapa pemuda sedang duduk di atas tikar sambil memetik gitar, bernyanyi mengimbangi suara air danau yang pecah tak jauh dari tempat mereka duduk.
Sejumlah wahana atau transportasi danau seperti jet ski mengapung di sepanjang garis pantai. Tak ada pengunjung yang berselancar di atas danau. "Di sini ramai kalau hari Sabtu dan Minggu, atau paling ramai jika saat hari libur," ujar Ama Melda Sihaloho (62), pemilik kios yang menjual ragam askesoris, makanan dan juga menyewakan wahana permainan air.
Pengunjung yang datang ke Pantai Pasir Putih Parbaba, lumayan banyak datang dari luar Samosir, seperti Kabanjahe, Medan, Siantar dan kota lainnya di Sumatera Utara.
Menurut Ama Melda, lokasi wisata ini menawarkan aneka wahana permainan danau seperti, banana boat yang memuat delapan orang, jet ski, sepeda air, perahu dayung dan ban. Tarifnya sendiri bervariasi dengan durasi tertentu.
Seperti banana boat dan jet ski disewa seharga Rp 200.000 untuk pemakaian setengah jam. Sepeda air disewakan seharga Rp 50.000 untuk durasi pemakaian satu jam dan pemakaian ban seharga Rp 10.000 tanpa dibatasi waktu.
Tak cuma menyewakan wahana permainan, para pemilik usaha di sini juga menyewakan tikar untuk bisa duduk di atas pasir sambil menikmati suasana bersama siapa saja, dengan harga Rp 10.000 tanpa batas waktu. Cuma itu.
Lalu nikmatilah desiran angin dan air danau bertalu-talu dengan lembut. Melepaskan pandangan dan menyerahkan jiwa ke atas air danau.

Danau Lau Kawar



Merupakan sebuah danau yang berada di desa Kutagugung, kecamatan Naman Teran di kaki gunung Sinabung, kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dengan jarak sekitar 70 km, danau ini dapat ditempuh dalam waktu 3 jam dari kota Medan. Di sini pengunjung dapat menikmati ketenangan khas wisata alam. Kamu juga bisa menikmati pemandangan gunung Sinabung dari angle yang sangat eksotis. Kamu juga dapat menyewa Boat untuk mengelilingi danau seluas 200 ha tersebut. Tetapi jangan sekali – kali mencoba mandi di danau ini. Legenda setempat melarang pengunjung mandi atau menceburkan diri. Menurut legenda setempat, siapa yang mencoba mandi di danau Lau Kawar akan menghilang

Air Terjun Bah Biak


Air Terjun Bah Biak berada di dalam kawasan perkebunan teh IV Bah Butong Sidamanik.

Terletak di Sebuah kecamatan yang berjarak 15 km dari jantung kota Pematang Siantar, melalui sebuah simpang Sidamanik  yang ditandai dengan SPBU disamping kanan jalan.Ini adalah satu-satunya akses jalan menuju sidamanik.  Dari simpang sidamanik, kami  membutuhkan 20 menit untuk sampai di Desa Bahbutong. Jalan menuju kebun masih tidak terlalu mulus, berulang kami shock breaker sepeda motor kami harus dipaksa berge
Didesa bah butong ini juga terdapat wisata Alam berupa air terjun, dan dapat ditempuh selama 15 menit dari simpang bahbutong.  Air terjun ini bernama Bah biak. Di  simalungun “Bah” berarti sungai seperti bah bolon atau bah manik. Sama seperti “Lau” di tanah  Karo atau “Batang” di Mandailing. Kami menelusuri jalan menuju air terjun ini. Kerikil –kerikil cadas dan kondisi jalan yang tidak begitu  bersahabat membuat kami sedikit berguncang  berkendara ditengah-tengah kebun teh ini.
Setelah 15 menit  kami menemukan tugu bahbutong dengan tulisan air terjun di sebelah kanan. Kami membanting stir ke kanan dan menelusuri emplasmen-emplasmen yang berujung di tepi jalan. Dengan Pamflet air terjun bah biak. kami menuruni menelusuri 197 anak tangga. Setelah tiba dibawah , kami  berdecak kagum melihat bebatuan yang diukir alam bertengger indah bersama alunan air bah biak yang berasal dari sungai kecil dan pipa-pipa pengairan PTPN IV. Kami  sudah tidak sabar lagi untuk mandi bersama air terjun  bah biak ini.

Setelah sampai tujuan, anda tidak langsung bisa melihat air terjun bah biak ini, karena harus turun melewati puluhan anak tangga. Anda bisa memarkirkan kendaraan atau beristirahat dan makan sejenak di sebuah warung sederhana, sebelum anda turun melihat air terjun tersebut. tidak ada pungutan biaya masuk, untuk Bisa melihat Air Terjun Bah Biak ini, namun anda hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja. Air terjun nya terlihat begitu Jernih, tidak terlalu deras alirannya, sehingga anda bisa berfoto-foto tepat dibawah air terjun tersebut dan pas.
Air terjun Bah Biak mungkin masih asing ditelinga anda, air terjuan Bah Biak ini memang belum terkenal seperti air terjun Sipiso-piso. Air terjun Bah Biak terletak di Sidamanik, Kabupaten Simalungun persis bersebelahan dengan kebun teh Sidamanik
 

Objek Wisata Air Terjun Marike – Langkat

Objek Wisata Air Terjun Marike - Langkat
Objek Wisata Air Terjun Marike - Langkat
DutaMedan.com – Objek Wisata Air Terjun Marike – Langkat, Sumatera Utara.
Air Terjun Marike yang memiliki ketinggian mencapai 12 m. Di dekat lokasi air terjun ini banyak terdapat goa yang mana salah satunya memiliki panjang 60 meter yang tembus kemulut gua yang lain dan merupakan jalan pintas. Air terjun marike sangat terkenal bagi masrakat besar langkat yang di sebut air terjun saringgana (Marike), Air terjun ini juga senang di kunjungi masyarakat dari kota lain untuk singgah di wisata air terjun marike.

Lokasi Objek Wisata Air Terjun Marike
Terletak tepat di Desa Kuta Gajah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, di Propinsi Sumatera Utara.
Wisata ini juga tidak jauh dari kota medan. Bagi Anda orang medan, saya sarankan ikutilah aksesibilitas (jalan) menuju wisata air terjun marike berikut ini.
Aksesibilitas ke Air Terjun Marike
Berjarak sekitar 3 km di sebelah timur Pekan Marike Kecamatan Salapian. Dan ketika Anda dari kota Medan berjarak sekitar 74 km dan dari ibukota Binjai berjarak sekitar 52 km dengan lama perjalanan 2 jam dari Medan dan 1 jam dari Kota Binjai.
Rute yang ditempuh dari Medan adalah Binjai, Kuala, Tanjung Langkat, Salapian hingga tiba di Desa Kuta Gajah. Kondisi jalan sudah beraspal hingga Marike akan tetapi jalan selanjutnya berubah menjadi jalanan berbatu dan tanah.


Semoga artikel tentang air terjun marike ini membantu Anda dalam perjalan wisata maupun untuk singgah dan jangan lupa memberikan saran dan masukan untuk situs Duta Medan tentunya. Di akhir kata semoga perjalanan Anda lancar jaya dan menemukan tempat indah di Indonesia sebagai tempat wisata nomor 1.
Gunakanlah peralatan yang cukup untuk berpergian agar terhindar dari kecelakaan ringan ataupun fatal nantinya. Juga jadilah pelopor keselamatan bagi sesama perjalanan wisata dan umum. Terima kasih.

Air Terjun Siondop

Air Terjun Siondop, Tapanuli Selatan. Wisata Alam yang masih belum banyak dieksplore oleh wisatawan pada umumnya. Lokasi ini memiliki keindahan alam mempesona dalam kelestarian ekosistem yang murni dan belum terjamah. Kami menjamin, anda akan mendapat pengalaman yang sangat berkesan setelah mengunjungi lokasi wisata ini.
https://juwitasitorus.files.wordpress.com/2015/01/13-1.jpg?w=705
Lokasi : Lokasi Wisata Air Terjun Siondop ini berada di Desa Pardomuan Kecamaan Siais, Tapanuli Selatan.

Rute : Apabila anda berangkat dari Medan, silahkan menggunakan transportasi darat dengan bus umum tujuan Medan – Sipirok, Tapanuli Selatan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Desa Pardomuan Kec. Siais dimana objek wisata ini berada.
Catatan Tambahan : Air terjun yang unik, memiliki warna hitam kecoklatan. Hal tersebut dikarenakan bebatuan disekitar air terjun memang berwarna hitam sehingga membiaskan warna air. Disekitar air terjun juga, terdapat bebatuan Granit dengan ukuran cukup besar, yang umumnya digunakan warga untuk memancing disana. Penasaran ? Jangan dirumah terus dong, hehehe.
berkunjung kesinilah biar gak bosan dirumah aje....

Air terjun Silima – Lima

Air terjun Silima – Lima terletak di Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan. Menbutuhkan 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Kota Padangsidimpuan untuk mencapai desa ini. Kecamatan Marancar secara geografis berada di lembah sempit yang diapit oleh dua buah gunung, yakni Gunung Sibuali-buali dan Gunung Lubuk Raya. Berada di atas ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut.
Siang hari 25 Februari 2012 pukul 3 siang saya dan teman – teman dari KPA FORESTER mencoba menuju lokasi ini. Denga menggunakan sepeda motor kami menuju Marancar. Dan tibalah disana sekitar pukul 4.30 sore, agak telat karena beberapa kali harus berhenti di rumah kawan yang mau ikut kegiatan ini. sesampainya disana, sepeda motor kami titipkan di rumah warga sekitar. Mengingat hari yang sudah mulai sore, diputuskan untuk bermalam di desa tersebut.
Esok paginya sekitar pukul 9, setelah besiap. Perjalanan dilakukan menuju Air terjun Silima – lima. Diawali dengan berjalan memasuki daerah persawahan kemudian kebun salak disusul kemudian dengan perkebunan karet milik warga. Track disini masih datar sehingga tidak begitu menguras tenaga. Sekitar 30 menit kami berjalan sampai di ujung perkebunan karet tersebut. Kami putuskan untuk beristirahat. Dari sini kilauan air terjun sudah terlihat disertai suara deru air terjun.
 

Setelah melewati perkebunan karet track mulai menurun. Ditapaki dengan perlahan berpegangan pada batang pohon untuk menjalani turunan licin ini. Harus berhati – hati berjalan disin, karena di sisi kanan jalan setapak dalah bibir jurang berkedalaman puluhan meter siap memangsa setiap orang yang ceroboh.
Menapaki jalan tutunan hingga sampailah di dataran yang ujungnya adalah jurang. Disini jalan setapak habis. jalan satun – satunya adalah menurunu jurang terebut menuju aliran sungai. Dicarilah jurang yang memiliki medan landai agar bisa di lewati. Tentu saja jalan tidak ada disini, sehingga harus membuka jalan dengan menebas pepohonan kecil menggunakan parang. Begitulah terus hingga sampailah saya di tepian sungai yang mebuat saya terkejut karena seekor ular entah jenis apa sedang berjemur dibatuan tepi sungai.
Saya menunggu teman – teman lain yang sedang berusaha membesakan diri dari semaknya dan licinya jalan di atas sebuah batu. Sembari menunggu saya mengambil kamera dan memotret beberapa objek yang saya anggap menarik. Berikut adalah salah satu di antara objek yang saya abadikan berupa aliran sungai berbatu yang di tutupi pepohonan.
Aliran sungai berbatu yang di tutupi oleh rimbunnya pepohonan, terkesan damai khas alam
Setelah semua teman -teman datang, beristirahat sejanak kemudian melanjutkan perjalanan. Perjalanan kali ini adalah berupa menelusuri aliran sungai menuju hulu. Bebatuan licin, besar dan derasnya air sungai adalah medan perjalanan yang harus kami tempuh untuk menuju Air terjun.
30 menit berlalu dan sampailah kami di Air terjun Siima – Lima, perjuangan yang melelahkan terbayar sudah ketika sampai di depan air terjun ini. Sungguh pemandangan alam yang begitu eksotis yang jarang di temui. Dengan ketinggian kurang lebih 80 Meter, air terjun bebas dengan riak putih karena menghantam dinding tebing batu dalam jatuhannya ke dasar. Seumur hidup saya, baru kali ini saya melihat air terjun yang sangat tinggi di Wilayah Tapanuli Selatan. Beruntunglah saya dan sobat petualang dari KPA FORESTER dapat melihat langsung keindahan alam ciptaan Tuhan ini.

Seandainya pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sadar akan kekayaan alam ini, tentunya dapat di kembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Wisata adventure saytt untuk objek ini. Tentunya akan menambah pemasukan daerah yang menguntumgkan. Memang di butuhkan dana yang tidak sedikit untuk membuka akses jalan menuju objek ini. Tapi tentu saja modal awal yang di tanamkan akan terganti perlahan dengan pemasukan yang di dapat melalui retribusi pengunjung. Saya pribadi sangat mendukung dan siap memberikan informasi yang saya tahu. Yah, semoga saja melaui tulisan ini bila ada pejabat setempat yang menyempatkan diri untuk mengunjungi blog sederhana ini dapat tergugah hatinya.

Air Terjun Efrata Di Samosir



Setelah kunjungan ke Menara Pandang Tele rombongan kami melanjutkan perjalanan ke tempat wisata lainnya yang ada di Kabupaten Samosir. Perlu diketahui bahwa Kabupaten Samosir memiliki kota besar yaitu disebut Kota Pangururan. Samosir juga disebut dengan Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba sehingga pulau samosir dikelilingi oleh danau toba. Hal yang menjadi pertimbangan adalah mencari sewa mobil di Medan yang menyediakan berbagai jenis armada kendaraan menuju lokasi air terjun efrata. Rental mobil innova Medan sangat cocok dengan kapasitas 7 orang. Zoya rental mobil medan menyediakan rental mobil innova Medan serta rental mobil avanza Medan dan lain-lainnya. Biaya sewa innova dengan supir sekitar 450 ribuan (belum termasuk BBM, parkir wisata).
Perjalanan selanjutnya menuju tempat wisata air terjun untuk sekedar melepas penat, menikmati keajaiban alam atau sekedar mandi-mandi. Salah satu destinasi wisata air terjun di samosir adalah Air Terjun Efrata yang terletak di desa sosor dolok kecamatan harian, kabupaten samosir. Tidak terlalu banyak pengunjung disini karena mungkin lokasi yang terlalu jauh dari pusat kota dan kebanyakan mengunjungi pusat wisata sejarah dan budaya di tomok, tuk tuk atau ambarita.
keindahan air terjun efrata Waktu tempuh perjalanan kurang lebih 25 menit dari tempat wisata menara pandang tele, jalan yang menurun dan berbelok belok membuat perjalanan semakin seru dan diperlukan kehati-hatian karena jalan yang dilalui cukup sempit. Anda tidak perlu kuatir di jalan karena sepanjang jalan dipasang beton pembatas jalan dengan jurang tetapi dianjurkan untuk tetap berhati-hati. Untuk perjalanan dari pangururan ke lokasi air terjun sekitar 20 Km. Tibalah kami dipersimpangan jalan menuju lokasi air terjun untuk berbelok ke kanan sesuai petunjuk dari rambu yang ada dipersimpangan, setelah itu waktu yang ditempuh kurang lebih 15 menit tibalah kami di Air Terjun Efrata.
rambu air terjun efrata Setelah itu kami pun menikmati pemandangan air terjun efrata dari tempat parkir mobil dan biaya parkir mobil pun tidak terlalu mahal hanya Rp. 3.000,0/mobil. Lalu kami memarkirkan kendaraan sesuai petunjuk petugas parkir wisata. Kemudian kami menyiapkan peralatan tenda untuk sekedar berkumpul dan beristirahat sejenak sambil menikmati pemandanga disekelilingnya. Penduduk disekitarnya juga ramah jadi tidak perlu kuatir akan bahaya dari perampokan ataupun pencurian, tempat wisata ini tergolong aman dan nyaman. Jumlah kunjungan pun tidak terlalu banyak mungkin karena jarak yang terlalu jauh, jalan yang berbelok-belok dan berbatu. Rasa capek ataupun letih hilang seketika ketika kami melihat indahnya air terjun efrata. Nama tempat wisata ini disebut dengan Obyek Wisata Sampuran Efrata.
Ketinggian air terjun ini sekitar 26 meter, memiliki lebar sekitar 1o meter dan mengalir ke sungai kecil. Sungguh disayangkan infrastruktur jalan menuju lokasi kurang bagus karena berbatu sehingga kami lebih berhati-hati selama perjalanan. Oleh sebab itu kami sebagai pelaku pariwisata mengharapkan kepada pemerintah daerah khususnya kabupaten samosir untuk membangun infrastruktu jalan yang bagus agar semakin banyak pengunjung ke tempat wisata ini. Semoga pariwisata di Sumatera Utara semakin jaya sehingga akan meningkatkan taraf hidup masyarakat samosir sekitarnya.